Selasa, 16 Januari 2024 21:24 WIB
Cara lain untuk membatasi emisi gas rumah kaca adalah dengan menggunakan energi secara lebih efisien. Dilansir dari buku Menyampaikan Pesan (2019) oleh UNESCO, salah satu cara menggunakan energi secara efisien yakni dengan menggunakan biofuel. Biofuel adalah bahan bakar yang terbuat dari makhluk hidup atau produk limbahnya.
Biofuel mencakup biomassa, seperti: Kayu atau arang Biogas (metana yang dihasilkan dari limbah) Cairan seperti bioethanol dan biodiesel, yang berasal dari tanaman seperti jagung, tebu, kedelai, dan jarak Sementara biofuel mengeluarkan sejumlah gas rumah kaca ketika dibakar, tanaman yang menjadi bahannya menyerap karbon dioksida dari atmosfer saat mereka tumbuh. Jadi, biofuel tampaknya menawarkan sarana untuk menyediakan energi dengan cara yang lebih ramah iklim dibandingkan bahan bakar fosil.
Biofuel adalah bahan bakar yang dihasilkan dari bahan organik, biasanya dari sumber-sumber tanaman atau mikroorganisme. Jenis-jenis biofuel utama meliputi:
Biodiesel:
Bioetanol:
Biogas:
Biohidrogen:
Syngas (Gas Sintetis):
Minyak Tanah yang Diperoleh dari Mikroalga:
Jenis-jenis biofuel ini diharapkan dapat membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan mendukung keberlanjutan energi. Namun, perlu diperhatikan bahwa beberapa metode produksi biofuel juga dapat menimbulkan masalah lingkungan dan sosial, seperti deforestasi untuk tanaman biofuel atau persaingan dengan lahan pertanian untuk produksi pangan. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan aspek keberlanjutan dalam pengembangan dan penggunaan biofuel.
Dibuat dan dimaintenance oleh CV. myPangandaran © 2015